Pemdes Maero Jeneponto Berharap Agar Normalisasi Sungai Sepanjang Kurang Lebih 1 Km Dapat Segera Direaliasasikan

CAKRAWALAINFO.COM, JENEPONTO — Rusaknya daerah aliran sungai di wilayah Desa Maero, kecamatan Bontoramba, kabupaten Jeneponto, telah berdampak luas ke lahan pertanian. Puluhan hektar lahan setiap tahun terendam banjir sehingga menyebabkan produktivitas tanaman bawang, padi dan jagung tidak maksimal.

Kepala Desa Maero, Andi Mappapada menjelaskan kepada media “bahwa sudah berapa tahun ini pihak pemerintah Desa selalu mengusulkan normalisasi pada musrenbang Desa hingga kecamatan namun tetap sampai sekarang tidak realisasi”.

Alhamdulillah semenjak Pj.Bupati mendengar langsung keluhan para petani bawang merah yang ada di Bangka-bangkala Kelurahan Tonrokassi timur telah berkoordinasi dengan pihak Dandim dan Bidang pengairan Dinas Pupr Jeneponto.

Beberapa minggu yang lalu pihak Pasiter Kodim dan Staf Bidang pengairan telah mengecek serta melakukan pengukuran baik tanggul yang jebol serta aliran sungai yang akan di perbaiki, ucap Kades maero, Sapaan Karaeng Muri.

Salah seorang pemuda pemerhati pertanian di Tamalatea dan Bontoramba juga ikut berkomentar dan membenarkan kerusakan aliran sungai serta dampaknya. “Ia benar itu, aliran sungai memang sudah rusak parah dan berdampak buruk pada sektor pertanian diwilayah sekitarnya.

Ironis memang kondisi pertanian kita karena disaat musim hujan para petani yang berada disekitar sungai, lahannya mengalami kebanjiran dan disaat musim kemarau, sangat susah menemukan air permukaan bahkan sumur-sumur yang digali para petani sekitar 5-7 meter mengalami kekeringan, Jelasnya.

“Tentu seharusnya pihak pemerintah daerah bersama para wakil rakyat mencari penyebab dan solusi untuk para petani. Tambahnya

Semoga dengan adanya peninjaun DAS Maero tersebut perbaikan dalam bentuk normalisasi segara dapat dilaksanakan mengingat sungai juga sudah kering, ucapnya Subair Deta. (*)

Loading...

Pos terkait

Comment