TOPIKTERKINI.COM, KALBAR – Salah satu pengunjung batu Joto di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat meninggal dunia. Dia adalah Wahyudin Safari (20), warga Desa Sengkuang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.
Kapolsek nanga taman, IPDA Didik Darman Putra mengungkapkan bahwa kecelakaan air dialami oleh Wahyudin di objek wisata Batu Joto (Bendungan PLTA) sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu (3/11). Wahyudin bersama sepupunya menyusul rombongan club motor berwisata ke Batu Joto.
BACA JUGA: Bawa Lari Istri Orang, Rumah Warga Empoang Selatan di Serang Massa
“Setelah sampai di Batu Joto rombongan mandi-mandi di daerah bendungan, saat itu kondisi air sedang banjir dan arus deras,” ungkap Didik, Minggu malam (3/11).
Didik mengatakan, sekitar pukul 14.30 WIB, korban berusaha melompat ke bawah bendungan PLTA. Namun, masih ditarik oleh rekannya dan mengatakan jika air tersebut sangat deras dan dia tidak jadi melompat.
“Tidak beberapa lama kemudian, korban tiba-tiba sudah melompat ke bawah bendungan PLTA dan tidak timbul-timbul karena arus air sangat deras,” kata Didik.
BACA JUGA: Calon Kepala Desa yang Meninggal Sebelum Pemilihan Meraih Suara Terbanyak
Rekan-rekannya pun berusaha menolong korban, namun tak dapat tertolong. Alhasil mereka pun meminta bantuan masyarakat sekitar untuk mencari korban.
“Mengetahui hal tersebut pengurus objek wisata Batu Joto melaporkan kejadian itu kepada Polsek dan Koramil serta Puskesmas Nanga Taman. “Kami datang ke lokasi untuk mencari korban bersama rekan-rekannya dan masyarakat setempat,” ujar Didik.
BACA JUGA: Perkosa Gadis 15 Tahun Secara bergilir di sawah, 3 Pemuda di Bone Diringkus Polisi
Korban baru ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB. Korban pun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Setelah ditemukan jasad korban langsung di evakuasi menggunakan ambulans Puskesmas Nanga Taman. Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan pihak puskesmas menyatakan korban sudah meninggal dunia karena terendam air,” beber Didik.
BACA JUGA: Pohon Tumbang Menimpa Sebuah Mobil di Jalan MH Tamrin Bone
Didik mengatakan, jasad korban dibawa pihak keluarga menuju Kabupaten Sintang untuk dikebumikan. “Pihak keluarga sudah menerima kematian korban dan menganggap bahwa kejadian tersebut adalah musibah,” pungkas Didik.
Laporan: Yahya
Comment