CAKRAWALAINFO.COM-KENDARI-Sebanyak 40 jemaah umroh kloter pertama Salsabila Travel cabang Kendari dilepas oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu. Bertempat di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kendari, Selasa (7/02/2023).
Pj Wali Kota Kendari mengungkapkan 40 jemaah umrah yang bakal melaksanakan haji kecil atau umrah ini, patut bersyukur usai dibukannya kembali akses ke tanah suci akibat Pandemi Covid 19. Tuturnya
Setelah 2,5 tahun ditutup karena pandemi virus Corona, pembatas Kabah kini dibuka. Jemaah dapat kembali menyentuh kiswah, bahkan mencium Hajar Aswad.
Sementara itu , Asmawa Tosepu menekankan beberapa hal kepada jemaah umrah asal Kota Kendari. Meski akses ke tanah suci sudah dibuka tetapi dirinya mengingatkan saat ini masih dalam situasi Pandemi Covid 19, sehingga protokol kesehatan menjadi penting saat beribadah.
“Menjaga kesehatan dan keselematan diri bagi jemaah menjadi penting, dan kondisi di tanah suci sangatlah ramai oleh karena itu dianjurkan untuk saling tolong menolong dalam beribadah, terutama untuk jemaah yang usianya sudah tua,” harapnya.
Terkhusus jemaah Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengharapkan agar jemaah mendoakan pemerintah, masyarakat serta daerah Kota Kendari agar upaya pemerintah bersama masyarakat untuk membangun Kota Kendari semakin baik.
Ditempat yang sama Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Kendari Sunardin mengatakan, ke 40 jamaah umrah ini bakal berangkat menuju embarkasi Makassar pada Selasa, 21 Februari 2023 mendatang.
“Alhamdulillah ada 40 orang yang terakomodir, mudah-mudahan jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik terutama mendahulukan rukun-rukun umrahnya, wajib-wajib umrahnya, jangan terlalu mengejar yang sunnah dan pada akhirnya mengabaikan yang wajib,” pesannya.
Sunardin kembali mengimbau agar jemaah umrah mematuhi instruksi agar tidak terjadi sesuatu yang dikhawatirkan, utamanya kepada orang tua yang sudah mencapai usia lansia.
“Biasa terjadi begitu sehingga kita harapkan jangan keluar sendiri-sendiri walaupun dekat dengan penginapannya, tetap harus terus waspada dan hati-hati terutama masuk keluar Masjidil Haram karena kadang-kadang masuknya beda pintu, keluarnya juga beda pintu, orang tua kita yang sudah tua-tua sudah tidak bisa hapal di mana pintu keluarnya dan pintu masuknya,” jelasnya.
Laporan : Kusuma
Comment