Kepala Lapas Kelas IIA Watampone Hadiri Puncak Perayaan HJB Ke-691

CAKRAWALAINFO.COM – BONE | Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Watampone, Sudirman Zainuddin bersama dengan Ibu Ketua Dharma Wanita Persatuan Lapas Watampone, Agustina Sudirman menghadiri puncak acara perayaan Hari Jadi Bone ( HJB) ke -691

Puncak perayaan HJB tahun ini ditandai dengan kegiatan matomppang arajang atau mappapaccing arajang, yakni pembersihan benda pusaka kerajaan Bone.

Kegiatan yang dihelat di pelataran rumah jabatan Bupati Bone, Jalan Petta Ponggawae Kabupateb Bone, dihadiri oleh Pelaksana Tugas ( plt) Gubernur Sulawesi Selatan Sudirman Sulaiman, Kepala Kepolisian Daerah Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Anggota DPR RI A. Rio Idris Padjalangi segenap Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bone pimpinan OPD dan Para kepala Daerah yang berasal dari Kabupaten Sinjai, Wajo, Mamuju dan Provinsi Kalimantan.

Mattompang Arajang sendiri merupakan suatu prosesi atau ritual adat berupa membersihkan benda-benda pusaka peninggalan kerajaan Bone. Ritual ini melibatkan bissu (pemimpin agama Bugis kuno).

Fahsar selaku Bupati mengungkapkan kegiatan hari ini menjadi rangkaian dari puncak acara hari jadi Bone ke 691 meski kita gelar secara sederhana, lebih lanjut ia mengatakan bahwasanya kegiatan mattompang arajang ini bukan kita mengkultuskan benda benda pusaka yang diwariskan oleh para leluhur, akan tetapi dengan ini menjadi suatu bentuk refleksi akan penghargaan kita terhadap leluhur atas pencapaian dan juga keberhasilan yang diberikan.

Sementara itu Sudirman Sulaiman selaku Plt Gubernur Sulawesi selatab dalan sambutannya menggaris bawahi akan pembangunan harus berorinetasi pada kebutuhan masyarakat dan hasilnya dapat juga dirasakan langsung oleh masyarakat, hal ini diungkapkan sehubungan pemerintah provinsi mengalokasikan dana sebesar 200 milyar untuk pembangunan di wilayah Kabupaten Bone.

Ini merupakan bentuk sinergitas dalam pembangunan, terutama sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional. Ujarnya.

Lebih jauh dalam kegiatan mattompang arajang menjadi salah satu rangkaian dalam kegiatan tersebut yakni adanya kegiatan Ma’giri yang dilakukan oleh para Bissu dimana dalam ritual tersebut para bissu menusuk-nusukkan keris/badik ke beberapa anggota tubuhnya, terutama ke daerah-daerah yang vital seperti leher, perut, dan pergelangan tangan.

Sudirman Zainuddin yang turut dalam ritual mattompang arajang ini mengatakan
Makna yang terkandung dalam ritual Mattompang Arajang adalah bentuk saling menghargai satu sama lain dalam hidup bermasyarakat dan tetap menjaga sopan santun serta etika dalam bermasyarakat, membersihkan diri dan tidak memandang rendah sesama mahluk ciptaan Allah.

Tak lupa pada kesempatan tersebut ia mengucapkan selamat hari jadi Bone ke 691, Ya tutu Ya upe’, Ya capa Ya cilaka” (yang berhati-hati yang beruntung, yang gegabah yang sial). Yang bermakna “keberuntungan menjadi milik mereka yang senantiasa waspada dan kemalangan akan menimpa siapapun yang gegabah”.

Laporan: Ani Hammer

Loading...

Pos terkait

Comment