Kasra Sangat Dinantikan di Pilkada Bombana, Putusan MK Bisa Memuluskan Pencalonan, Bentuk Poros Tengah

Foto : Ketua DPW PSI Sulawesi Tenggara ( Kasra Jaru Munara)

CAKRAWALAINFO.COM-BOMBANA –  Nama Kasra Jaru Munara pernah santer diperbincangkan dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bombana, Sultra 2017 silam. Kala itu dia adalah sosok baru yang terjun dalam kancah perpolitikan dan langsung bertarung melawan petahana.

Kala itu Kasra Kalah tipis dan berakhir di MK setelah PSU. Namun dalam momen Pilkada 2024 tahu ini namanya nyaris jarang terdengar. Bahkan dalam beberapa laporan lembaga survei nama Kasra tidak dimunculkan.

Ternyata Kasra, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sulawesi Tenggara sibuk mengurus proses penjaringan para calon Kepala Daerah yang akan diusung atau didukung oleh PSI di 17 kabupaten/kota.

Menurut pengakuan Kasra, dia sempat berpikir untuk mengurungkan niatnya maju kembali di Pilkada Bombana 2024. Dia merasa tantangannya cukup berat karena PSI tidak memiliki kursi di DPRD Bombana dari hasil Pileg lalu. Ditambah lagi salah satu anaknya sedang membutuhkan perawatan medis secara berkala.

“Terus terang, ketika PSI tidak memperoleh kursi DPRD di Pileg lalu, saya sangat kecewa dan galau. Bahkan kondisi ini sempat menciutkan niat saya untuk maju di ajang Pilkada Bombana 2024″ Ungkapnya

Belum lagi salah satu anaknya sedang membutuhkan perawatan medis atas penyakit autoimmune secara berkala” ujar Kasra kepada media ini.

Sejumlah tokoh masyarakat Bombana dan tim-tim yang pernah dibentuk pun selalu mempertanyakan keseriusan KJM (nama akronim Kasra Jaru Munara) untuk kembali tampil sebagai Calon Bupati Bombana. Apalagi beberapa nama calon sudah bermunculan di ruang-ruang publik.

“Sebenarnya KJM masih sangat dinantikan oleh masyarakat Bombana. KJM tetap merupakan figur yang ideal. Jejaring politiknya baik di tingkat daerah maupun pusat sangat mumpuni. Itu semua adalah modal utama dalam membangun dukungan politik. Di sisi lain, KJM adalah representasi dari dua Etnis besar di Bombana yaitu Moronene dan Bugis. Khususnya Moronene, sebagian besar masyarakat menginginkan figur Cabup adalah Moronene”. ujar Tama, salah satu pendukung Kasra.

Dalam 3 bulan terakhir Kasra diam-diam membangun komunikasi lintas partai dan lintas tokoh politik di sela-sela kesibukannya sebagai pengurus partai, konsultan manajemen, dosen, pegiat seni budaya dan menemani anak konsul ke dokter. Dia juga membuka keran komunikasi dengan calon lainnya membahas opsi-opsi pasangan calon. Termasuk mendengar aspirasi dari tim, relawan, simpatisan serta tokoh masyarakat dan para elit politik di daerah.

“Ada beberapa pihak yang menginginkan saya dipasangkan dengan calon lain baik sebagai 01 maupun 02. Saya flexible selama itu adalah jalan terbaik yang membawa kepada kemenangan, tercapainya tujuan politik dan terwujudnya harapan masyarakat Bombana” imbuh Kasra.

Dalam menyikapi perkembangan terakhir paska putusan MK mengubah syarat pencalonan Pilkada, Kasra sangat menyambut gembira dan optimis mampu tampil dalam kontestasi Pilkada Bombana.

“Putusan MK ini seperti sebuah anugrah yang datang tiba-tiba. Memberi peluang beberapa calon untuk berkontestasi.

Saya sudah dihubungi oleh tiga pihak untuk maju pasangan. Padahal upaya mencari pintu selama ini lumayan alot dan penuh intrik. Kini, kita hanya perlu luruskan niat, bulatkan tekad”. ujar Kasra dengan ekspresi penuh semangat.

Mencermati perkembangan yang ada saat ini. Ada dua pasangan calon yang sudah punya tiket untuk bertarung. Kasra bisa saja menjadi kuda hitam, berpasangan dengan calon lain membentuk poros tengah.

Laporan : Andi

Loading...

Pos terkait

Comment