CAKRAWALAINFO.COM – BONE | Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan dua oknum polisi yang berinisial AMR dan SF yang diduga terlibat penyalahgunaan (LAHGUN) narkoba di wilayah Bone
Dirinya meminta Polda Sulsel dan Polres Bone harus transparan dan akuntabel apabila kedua oknum kepolisian tersebut terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba.
“Jangan sampai ada hal yang ditutupi dalam proses penegakan hukum kepada kedua oknum yang diduga terlibat melakukan penyalahgunaan narkoba.
Peristiwa ini tentunya berdampak pada citra kepolisian, Polri saat ini telah dipercaya publik, jangan sampai ras kepercayaan publik menurun kepada institusi polri, Aparat kepolisian harus memberi contoh baik kepada masyarakat bukan justru sebaliknya,” Kata Andi Rio (15/9/2021).
Politikus asal Bone itu mengatakan bahwa perintah Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo sudah jelas terang benderang bahwa dirinya meminta jajaran di institusi polri dapat memberantas narkoba di indonesia, bukan justru sebaliknya ada oknum aparat kepolisian yang terlibat penyalahgunaan atau melindungi bandar narkoba.
“Narkoba tentunya menjadi musuh bersama bagi seluruh negara di dunia, karena dapat memberikan dampak yang sangat mengerikan bagi kehidupan, tentunya arahan dan perintah kapolri harus dapat di implementasikan secara nyata bagi aparat kepolisian tanpa terkecuali,” ujarnya.
Untuk itu, Andi Rio mendorong Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri harus dapat memberikan sanki tegas serta mendalami keterlibatan oknum kepolisian yang diduga melakukan penyalahgunaan narkoba, jangan sampai oknum polisi itu justru bekerjasama atau terlibat dalam jaringan bandar narkoba.
” Ini menjadi evaluasi bagi pihak propam polri serta kepolisian daerah di wilayah sulawesi selatan, khususnya di Bone. Dimana kita ketahui akhir akhir ini, sulawesi selatan banyak sekali kita jumpai dengan maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Jangan sampai sulawesi selatan menjadi surga bagi bandar narkoba dan ada oknum polisi yang terlibat atau melindungi bandar narkoba,” tegasnya.
Laporan: Ani Hammer
Comment