Mahasiswa Gelar UNRAS Terkait Penyaluran Bansos, Bank BRI dan Dinas Sosial dianggap Bobrok Karena Takut Menerima Aspirasi Masyarakat Soal Penyaluran BPNT

CAKRAWALAINFO.COM – JENEPONTO | Koalisi Rakyat Mengguggat (KORAMAT) menggelar aksi demonstrasi di dua titik yaitu dinas sosial dan Bri Cabang Jeneponto, Sekitar 70 massa aksi Mendatangi kantor dinas sosial sebagai titik pertama dalam aksi tersebut, Selasa (20/9/2022)

namun para pengunjuk rasa kecewa dan menyayangkan karena tidak satupun orang yang berani memberikan terkait aspirasi masyarakat, mulai dari kepala dinas sosial, sekretaris dinas sosial sampai kabid yang menangani BPNT dalam hal ini Karaeng gonca.

Kabid sosial yang menangani BPNT yang akrab disapa Karaeng gonca, merupakan salah satu kabid dinas sosial dan diduga keluarganya yang ditunjuk menjadi suplayer di e-warong di kec. Bangkala barat.

Dedi Arsandi, selaku jendral lapangan berharap kepala dinas sosial berkenang mengundang massa aksi untuk berdiskusi panjang terkait aspirasi yang di bawakan massa aksi..

Dia menyampaikan bahwa kebobrokan yang terjadi dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di kec. Bangkala dan bangkala barat di duga ada campur tangan oknum-oknum dinas sosial dan BRI unit Pallengu, jelas Dedi.

Di tempat terpisah titik aksi kedua yaitu di BRI Cabang Jeneponto, massa aksi kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan menggunakan Mobil Komando “Go To Senayan” dan pengeras sound.

BRI dalam hal ini sebagai Bank Penyalur penerima bantuan BPNT, sekaligus yang bertanggung Jawab dalam penerbitan kartu Kesejahteraan Sosial KKS yang berwarnah merah dan bukti rekening.

Dalam orasinya edi subarga mengatakan ” kami hadir di tempat ini hanya ingin mencari tau APA yang benar bukan SIAPA yang benar, apakah data kami yang benar atau Data BRI yang BENAR, atau kami yang salah Menanggapi, Ataukah BRI yang KELIRU menjalankan regulasi untuk mendapatkan sebuah keuntungan yang lebih, kami meminta ketika Pak ANDI sebagai kordinator bansos kurang paham terhadap regulasi, maka silahkan mundur saja.

“Terbukti didapatnya beberpa kekeliruan di lapangan, contohnya di BRI unit Bontotangnga, Pak aso di mintai KKS atau kartu KPM tapi justru melempar tanggung jawab ke dinsos, e-Warong di kec. bontoramba menyalurkan BPNT bulan 6 dan 7 atas konfirmasi dari BRI, padahal belum ada SK kemensos yang di pegang oleh E-Warong tersebut, ini menandakan bahwa pihak BRI cabang kurang paham terkait regulasi Permensos no 5 tahun 2021 BAB 2 tentang E-Warong.

Pihak BRI Cabang mengakui bahwa penyaluran BPNT bulan 6 dan 7 tanpa ada SK hanya surat pengusulan sebagai dasarnya dan konfirmasi pihak BRI. Jelas Edi Subarga.

Adapun tuntutan massa aksi :
1. Meminta Kepala cabang, untuk mengundang Pihak dinsos dan massa aksi serta penegak hukum untuk berdiskusi panjang terkait BPNT.
2. Meminta Kepal dinas sosial, untuk mengundang Pihak BRI cabang Jeneponto dan massa aksi serta penegak hukum untuk berdiskusi panjang terkait BPNT.
3. Meminta Kepala Cabang BRI untuk mencopot kepala BRI unit Pallengu, Bontotangnga, dan Bontoramba karena di anggap sebagai sumber masalah dalam.penyaluran BPNT bulan 6 dan 7
4. Meminta Kepala Cabang BRI untuk mencopot Pak Andi sebagai kord bansos dari jabatannya karena di anggap tidak mau memehami regulasi BPNT hanua berpatokan di Pedum 2020.
5. Meminta Kepala Cabang BRI kab. Jeneponto untuk memutus kerja sama dalam penyaluran BPNT karena dianggap terlalu banyak permasalahan dan penyimpangan.

6.kami meminta kadis sosial untuk mencopot Karaeng Gonca yang diduga terlibat dalam penyaluran BPNT di bangkala Barat.
7. Meminta kadis sosial untuk lebih berani menerima massa aksi didepan publik.

Kalau kepala Cabang BRI Jeneponto dan Kepala Dinas Soial sudah tak mampu lagi, silahkan Lambaikan Tangan dan menunjukan sikap sejatinya untuk mundur dari jabatannya demi kepentingan masyarakat ucap Edi subarga sebagai perwakilan dari Kec. Tamalatea Bontoramba(Red).

Laporan: Ikbal

Loading...

Pos terkait

Comment