CAKRAWALAINFO.COM – JENEPONTO|Meski pun kaki kiri dan kedua lengannya butut, semangat Alma Husna untuk menempuh pendidikan tak pernah surut.
Kehidupan memilukan harus dilakoni Alma Husna. Bocah berusia 10 tahun yang duduk dibangku kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 30 Kassi, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. ini harus rela berjalan kaki ke sekolah secara tertatih-tatih lantaran mengalami keterbatasan fisik.
Bahkan, anak dari pasangan Muhammad Aswir dan Nasiah ini setiap harinya harus rela berjalan kaki sejauh kurang lebih 500 meter dari kediamannya yang berlokasi di Kampung Ci’nong Ora-orasa, Kelurahan Tonrokassi Induk, Tamalatea.
Selain penyandang disabilitas, Alma Husna yang tinggal satu atap bersama orang tua dan kedua adiknya ini juga harus rela berteduh di rumah yang terbilang sangat tidak layak huni.
Dengan Kisah inspiratif perjuangan hidup yang dijalani Alma Husna itu pun akhirnya sampai juga ke telinga sejumlah donatur termasuk Direktur Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang, dr. St. Pasriany yang bersedia memberikan bantuan kaki palsu.
Ia pun mengungkapkan, gerakan ini dilakukan setelah membaca sejumlah berita tentang kisah inspiratif yang dilakoni oleh Alma Husna melalui postingan group Sosial media What’s App sehingga hatinya tergerak untuk membantu.
“Awal mulanya seperti ini, Saya melihat postingan Ketua LPK Sul-Sel Hasan Anwar yang dibagikan di group What’s App, sehingga Saya meminta ini anak bisa nggak dibawa ke Rumah Sakit agar dipertemukan dengan dokter Fisioterapi kemudian Saya kasih lihat foto Alma ke dokter. Kemudian dokternya menyampaikan bisa nggak nanti kita coba bawa kesini dulu.
Menurutnya, bantuan ini sangat dibutuhkan oleh Alma Husna, Sebab kata dia, banyak pihak yang ingin ikut membantu namun bukan bantuan seperti ini.
“Saya pikir hal yang paling Dia (Alma) butuhkan saat ini adalah kaki. Nah coba saya kasi itu kakinya,” cetus Pasriany.
Ia pun mengungkapkan, bantuan kaki palsu yang akan diberikan kepada Alma Husna ini merupakan bantuan personality, Namun Pasriany menyebut apabila ada pihak lainnya yang ingin ikut membantu maka dirinya siap membuka ruang.
“Untuk sementara Hanya Kami saja, tetapi kalau ada yang mau ikut nimbrung ya, monggo ya,” harapnya.
Meski pun saat ini hanya dirinya yang tercatat sebagai donatur, Pasriany mengaku gerakan ini akan ikut dibantu oleh dokter spesialis Fisioterapi dan dokter spesialis ortopedi.
“Tentu dokter OD dan Fisioterapi akan ikut membantu karena Saya sudah sampaikan tolong cari yang kualitas bagus, nyaman dan harganya juga tidak terlalu tinggi yang bisa kita capai ya,” bebernya.
Namun sebelum kaki palsu itu digunakan, Alma Husna terlebih dahulu harus menjalani sejumlah proses pemeriksaan.
“Jadi rencananya begini, minggu depan mereka akan bicarakan dengan tim pakarnya di Makassar kemudian Kamis kami akan ketemu lagi untuk membahas bagaimana selanjutnya, karena sebelum membeli kaki palsu tentunya ada hal lain sehingga butuh adaptasi karena anak ini aktif ke sekolah,” tandasnya.
Selain itu, dr. St. Pasriany juga menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada Kepala Puskesmas Tamalatea bersama sejumlah Anggota DPRD Jeneponto, Media dan Pemerhati sosial lainnya yang sudah ikut membantu dalam menfasilitasi kegiatan amal ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Tamalatea, Murniaty saat mengantar Husna melakukan Chek up di RSUD Lanto Daeng Pasewang.
Ia pun mengatakan, pihaknya juga ikut berterima kasih kepada para Dermawan, pegiat sosial dan organisasi yang telah hadir di tengah-tengah keluarga Alma Husna sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya kepada keluarga tersebut, yang memang kondisinya cukup memilukan.
Tak hanya direktur Rumah sakit Lanto dg Pasewang yang prihatin Ketua Komisi lV Kaharuddin Gau dan H.Muhammad turut prihatin atas kondisi Alma Husna bocah 10 tahun yang duduk di bangku SD tersebut.
Laporan: Iqbal Bj
Comment