Resiko Mutasi Covid-19 Menghantui Jeneponto, Sebanyak 2.600 Pendatang Masuk ke Jeneponto

Resiko Mutasi Covid-19 Menghantui Jeneponto, Sebanyak 2.600 Pendatang Masuk ke Jeneponto

CAKRAWALAINFO.COM – JENEPONTO: Sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PBB) di beberapa kota termasuk Makassar berimplikasi pada melonjaknya angka masyarakat yang pulang kampung. Belum lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini terjadi saat memasuki bulan suci ramadhan sehingga semakin memicu banyaknya warga yang memilih untuk pulang kampung. Demikian halnya yang terjadi di Kabupaten Jeneponto.

Berdasarkan data yang dirilis dari pusat data tabulasi Puskodalops Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Markas Kodim 1425 Jeneponto terdapat penambahan warga pendatang yang sehari sebelumnya (26/04/2020) sebanyak 2.480 jiwa maka pertanggal 17/04/2020 pukul 17.00 wita bertambah menjadi 2.600 jiwa atau naik sebanyak 120 jiwa.

Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Jeneponto Mustaufiq menjelaskan peningkatan angka ini mulai terjadi sejak adanya pemberitaan tentang PSBB Kota Makassar.
“Setelah kami berkoordinasi dengan ketua pelaksana harian tim gugus tugas Letkol. Inf. Irfan Amir menyatakan bahwa arus penambahan warga pendatang ini mengalami peningkatan setelah adanya pemberitaan PSBB Kota Makassar” ujarnya via Whatsapp.

Menurutnya jika angka ini terus bertambah dan tidak terkontrol dan kurangnya kesadaran dari masyarakat maka secara tidak langsung resiko mutasi virus akan mudah terjadi. Olehnya itu juru bicara tim gugus tugas ini meminta kepada masyarakat Jeneponto yang berada di zona merah untuk menahan diri tidak pulang kampung.
“Kami meminta agar warga yang berada di daerah zona terpapar untuk tidak mudik dulu sambil menunggu situasi kondusif dan berharap agar keluarga di kampung halaman memberi pengertian pada para calon pemudik. Namun jika sudah ada di wilayah Jeneponto agar segera melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari sesuai protap Covid-19 dan tidak berkunjung ke tetangga serta keluarga (physical distancing)”, tutup Mustaufiq yang juga Kabag Humas Pemda Jeneponto.(*)

Loading...

Pos terkait

Comment