CAKRAWALAINFO.COM – BONE | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Sulawesi Selatan Harun Sulianto didampingi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Watampone, Lukman Amin melakukan lawatan ke Bupati Bone Dr.H.Andi Fashar Mahdin Padjalangi, Rabu 29/07/2020 Malam, di Rumah jabatan Bupati Bone jalan pettaponggawe Kelurahan Watampone Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone.
Lawatan tersebut dalam rangka silaturahim bersama Bupati dan juga membahas ragam produk khas daerah Kabupaten Bone yang sangat potensial untuk didaftarkan Hak Kekayaan Intelektual ( HKI).
Usai memperkenalkan diri selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukun dan HAM Sulawesi Selatan yang baru, dihadapan Bupati Bone bersama segenap pimpinan OPD yang hadir Harun membahas mengenai Kabupaten peduli HAM serta Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dimana HKI ini bersifat eksklusif dan bersumber dari hasil kegiatan intelektual manusia, yang memiliki manfaat ekonomi. dari data yang ia miliki, Harun mengatakan kabupaten Bone memiliki ragam produk dan juga hasil karya yang identik dibalut dengan kearifan lokal suku bugis, ia menyebutkan salah satu diantaranya yang sudah menasional adalah songkok to Bone yang pembuatannya ada di desa paccing Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone.
Untuk itu Harun mendorong Kabupaten Bone ini untuk mendaftarkan karya karya tersebut untuk mengantisipasi adanya kemungkinan pelanggaran dari atau atas Hak atas Kekayaan Intelektual orang lain.
Semetara itu Bupati Bone, Dr. H. Andi Fahasar M Padjalangi sangat mengapresiasi kunjungan Kakanwil Kemenkumham Sulawesi Selatan ke Kabupaten Bone,
” Ini merupakan sebuah langkah awal yang dibarengi dengan niat baik, untuk membangun sebuah Sinergi antara Pemda Kabupaten Bone dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan” terkait Kabupaten Peduli HAM Fahsar menjelaskan Kabupaten Bone pada tahun 2019 alhamdulillah kembali berhasil meraih predikat tersebut, terlebih dengan keberhasilan Lapas Watampone yang berhasil mewujudkan pelayanan publik berbasis Ham tahun yang sama tutup Andi Fashar.
Laporan: Ani Hammer
Comment