SELIMUT KABUT RONGKONG
Armin Mustamin Toputiri
Produser: Sunni Vatvani – Fujianto Manati
Sutrada: Indra J Mae
Artis: Dinda Tarisa, Agung Iskandar, Wasri Pasande, Analisa Moita
***
Rongkong, tak semata penunjuk nama sebuah kampung terpencil, tapi juga sekaligus penanda berdiamnya satu komunitas suku-bangsa, bernama Rongkong.
Letaknya di pegunungan Luwu Utara, bercuaca dingin diketinggian -+ 1000 mdpl. Risikonya, masyarakatnya yang hidup bertani, nyaris setiap hari hidup berselimut — sutera khas Rongkong — kabut dengan anugerah keindahan alam terindah nan eksotik.
Lokasinya jauh di atas ketinggian gunung, akibatnya Rongkong masih terasing. Belum banyak dijangkau kebanyakan orang. Maka persentuhannya dengan dunia luar masih terbatas, justru memberi keberuntungan pada kondisi alamnya yang asri tetap lestari. Tradisi nenek moyang yang ketat dianut turun temurun, pun masih terjaga.
***
Latar keeksistensian Rongkong demikian itulah yang menginsfirasi dan menjadi titik nadir film “Selimut Kabut Rongkong” lahir. Tak hanya bermaksud mempertonton pada publik tentang eksotika keindahan alam di pedalaman Rongkong yang berselimut kabut, tapi juga bagaimana tradisi nenek moyang mesti dijaga dari benturan peradaban luar yang kian mengglobal.
Apakah Rongkong masih mampu bertahan dengan keterasingannya, menutup diri godaan dunia di luar dirinya untuk menjaga kelestarian alamnya yang eksotik ditengah arus transfortasi menuju Rongkong yang kian terjamin dan lancar terjangkau, khususnya para investor?
Apakah komunitas suku-bangsa Rongkong yang hidup bersendikan tradisi moyang mereka mampu dipertahankan di tengah benturan peradaban dunia luar yang menggiurkan di tengah arus yang semakin mengglobal ?
Apakah gadis-gadis Rongkong nan jelita berkulit putih (selalu saja jadi pelanggan kandidat Putri Indonesia mewakili Sulsel), mampu bertahan untuk tetap berselimut sutera khas Rongkong di tengah serbuan hidup hedonis?
Dilema das-sein dan das-sollen, semacam benturan di antara harapan dan kenyataan seperti itulah yang coba dirajut secara dialektik oleh para sineas muda melalui film “Selimut Kabut Rongkong”.
Bagaimana mungkin seorang gadis kota bernama Bunga Melati yang tersesat memasuki wilayah Rongkong, mulanya berniat baik untuk kembali menggiatkan tradisi Rongkong yang mulai memunah, malah justru berbalik membawanya ke dalam jerat pusaran adat tradisi yang mestinya dijaga cara ketat. Risikonya, Bunga Melati tertuduh secara adat sebagai provokator.
***
Sungguh sebuah jalinan kisah yang menggugah, bahkan bisa saja menggugat. Dan mungkin sebab itulah, film ini lolos seleksi Festival Film First time Film Maker di Raleigh Studios Hollywood LA, Lift Off di Pinewood Studios Inggris, dan First Time Film Maker Online di Berlin.
Tak hanya itu, juga masuk daftar 175 film Indonesia menuju Festival Film Indonesia (FFI) 2021 lalu. Juga kerjasama jaringan global tv bergengsi di Amerika Serikat, yaitu Cinemoi TV dalam program tayangan Global Culture Education.
Setelah melanglang buana di ajang internasional, film produksi SKV Movie Entertainment ini akhirnya berbalik ke negeri sendiri. Tayang di bioskop seluruh Indonesia, mulai 7 April 2022 mendatang.
***
Termasuk khususnya melayani masyarakat Rongkong sendiri, serta masyarakat di wilayah Luwu Raya umumnya di Bioskop Platinum Cineplex Hypermark Palopo.
Makassar, 02 April 2022
Comment