CAKRAWALAINFO.COM – JENEPONTO | Bidang Tanaman Pangan Dinas pertanian kabupaten Jeneponto lakukan pemantauan program kegiatan Dampak Perubahan Iklim (DPI) di kelurahan Tolo Utara kecamatan kelara kabupaten Jeneponto, Selasa 31/08/21.
Program Dampak Perubahan Iklim DPI ini bersumber dari APBN Kementerian Pertanian RI TA.2021 yang di peruntukkan untuk kebutuhan petani yang terdampak dari sumber air.
Kepala bidang tanaman pangan dinas pertanian kabupaten Jeneponto Bambang Hariyanto, SP.MM menyampaikan bahwa, Musim kemarau diprediksi masih akan berlangsung hingga dua bulan kedeapn, Kondisi ini bisa mempengaruhi produksi tanaman bagi para petani petani”
Untuk mengatisipasi hal tersebut, Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian Bidang Tanaman Pangan menyiasati hal tersebut dengan program Penanganan Dampak Perubahan Iklim (PDPI) untuk merangsang kemandirian petani untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Kegiatan dilakukan melalui penerapan teknologi adaptif di lahan usaha tani, terutama di wilayah yang rawan banjir dan kekeringan, Tutur Bambang
“Alhamdulillah kegiatan PDPI telah dimulai Tahun ini, teknologi sederhana yang diterapkan oleh kelompok tani sesuai dengan kriteria dan spesifikasi lahannya.
Pada wilayah rawan banjir, teknologi yang diterapkan adalah biopori, sedangkan pada wilayah rawan kekeringan sumur suntik/pantek sebagai alternatif atau solusi pengairan pada saat mengalami keterbatasan air akibat sungai dan irigasi yang kering,”tutup Bambang
Ditempat yang sama, Kepala Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto RUSDY.S mengatakan bahwa dengan adanya program DPI ini, Masyarakat dapat memanfaatkan air dari dalam tanah untuk mengairi lahan pertanian bagi para petani dengan membuat titik sumur untuk selanjutnya di pompa menggunakan mesin pompa, dan keunggulannya dengan menggunakan sumur suntik, tidak hanya bisa dipergunakan satu musim tanam saja, tetapi dapat digunakan secara berkelanjutan pada musim tanam selanjutnya, karena diketahui ada beberapa daerah di kabupaten jeneponto yang rawan kekeringan,”ujarnya
Program Penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI) ini kami mengambil sampel percontohan di daerah rawan kekeringan seperti di Kelurahan Tolo Utara Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto
Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan kekeringan karena lokasinya yang berada diatas ketinggian dan sangat jauh dari sumber air yang ketika debit air mulai berkurang, dapat di pastikan lahan-lahan disekitar daerah tersebut akan mengalami kekeringan, Terang Rusdy
Andi Aziz Rifai, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya yang menjadi salah satu kelompok tani pelaksana kegiatan DPI memilih teknologi adaptif sumur suntik untuk dapat menghisap air dari dalam tanah untuk mengairi lahan-lahan persawahan miliknya dan anggota kelompoknya
“Kami memilih sumur suntik untuk untuk bisa menpatkan sumber air untuk mengairi areal pertanian milik kami yang sering mengalami gagal panen akibat kirangnya sumber air, Tuturnya
Dengan adanya program DPI ini, kami para petani merasa sangat terbantu dan saya ucapkan terima kasi kepada pihak pemerintah kabupaten Jeneponto khususnya bidang tanaman pangan dinas pertanian kabupaten jeneponto yang telah memperhatikan para petani yang sering mengalami gagal panen akibat kurannya sumber air, semoga dengan adanya program ini, kami para petani bisa mendapatkan hasil panen meskipun di musim kemarau” tutup Asis
Laporan: Usman S
Comment