Site icon cakrawala info

Wartawan Profesional Mendahulukan Kepentingan Umum di Atas Kepentingan Pribadinya

Wartawan Profesional Mendahulukan Kepentingan Umum di Atas Kepentingan Pribadinya

Wartawan Profesional Mendahulukan Kepentingan Umum di Atas Kepentingan Pribadinya

Oleh: Andi. Abd. Wahab MG Kr. Butung
Pimpred cakrawalainfo.com

Wartawan profesional adalah wartawan yang hidupnya digantungkan kepada hasil karya kewartawanannya pada sebuah perusahaan media massa.

Olehnya itu, didalam melaksanakan tugas profesinya, dia tidak memberatkan dirinya dengan pertimbangan ideal politis pribadinya, tetapi lebih cendrung kepada ideal politis media massa di mana ia bekerja (kepentingan umum). Ia bukan wartawan free lance dan bukan pula wartawan amatir.

Rosihan Anwar dalam bukunya “Profil Wartawan Indonesia” mengatakan, jurnalistik itu suatu profesi yang mulia.

Tetapi kalau ditanyakan, mengapa dikatakan mulia, maka tidak selalu diperoleh jawaban yang memuaskan. Yang jelas, bahwa seorang Wartawan yang bekerja secara profesional, selalu mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya.

Wartawan profesional adalah manusia yang menjalankan profesinya, yang tidak dapat digariskan dengan tepat. Ia tidak dibentuk seperti orang membentuk pegawai-pegawai yang setia. Ia dilahirkan untuk memperbaiki Dunia yang berjalan miring.

Ia adalah manusia panggilan. Jika ia wartawan Indonesia, ia adalah orang yang dihasilkan dari sejarah perjuangan berpuluh tahun.

Ia dibentuk wataknya oleh sejarah bangsanya, dan dalam sejarah kita, ia adalah pejuang. Kerjanya berjuang sampai cita cita terkabul. Tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi

Menyangkut ciri kewartawanan, profesi wartawan Indonesia tidak beda dengan profesi wartawan di seluruh dunia. Ia hanya mempunyai ciri yang disebut “mission” khas.

Yaitu membawa bangsa ke arah tercapainya cita cita kemerdekaan, tampa mengadakan interupsi yang membelokkan atau membuyarkan cita cita itu.

Sehingga wartawan yang sukses di mata publik (rakyat) adalah wartawan yang berdedikasi kepada profesinya secara teknis, dan sekaligus mendukung mission cita cita bangsa yang masih berada dalam perjuangannya.

Demikian persepsi B. M. Diah tentang wartawan Indonesia yang sempurna menjalankan profesinya.

Para ahli sosiologi mengemukakan, ada empat macam atribut profesional yaitu: otonomi, komitmen, keahlian dan tanggung jawab. Keempat atribut inilah yang menjadi unsur unsur yang mewujudkan suatu profesi.

Bagi mereka yang mau melangkahkan kaki ke dunia kewartawanan, maka menurut Rusihan Anwar, tidak boleh tidak, diperlukan sejumlah persyaratan minimum.

Persyaratan minimum yang dimaksud ialah:

1. Pendidikan yang lengkap, latihan yang sehat dan disiplin.

2. Mengetahui keterampilan keterampilan dasar wartawan.

3. Kemauan untuk melakukan tugas tugas yang kadang kadang menimbulkan frustrasi dan sering tidak banyak imbalannya.

4. Menghormati secara mendalam terhadap integritas pribadi orang.

Persyaratan minimum yang dikemukakan di atas, tentu saja dengan paradigma kewartawanan di zaman kompleksitas kini, untuk memotivasi bagi pemuda, agar tercipta suatu “iklim” yang sehat dan dinamis dalam profesi kewartawanan, menuju wartawan profesional.

Ingat.! Wartawan tak akan pernah mati, ia hanya surut dalam perjuangan. Selamat bertugas kawan, perjuangan belum berakhir, dan mari kita bersama mengucapkan selamat Hari Pers Nasional 2021.

Exit mobile version