Peringati Hardiknas, Disdikbud Jeneponto Sumbang 1.000 Liter Beras dan Uang 100 Juta untuk Tangani Covid

Peringati Hardiknas, Disdikbud Jeneponto Sumbang 1.000 Liter Beras dan Uang 100 Juta untuk Tangani Covid

CAKRAWALAINFO.COM – JENEPONTO : Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati berbeda di Jeneponto. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menyerahkan sumbangan untuk penanganan dan pencegahan Covid-19.

Peringati Hardiknas, Disdikbud Jeneponto Sumbang 1.000 Liter Beras dan Uang Rp100 Juta untuk Covid-19Mereka mengumpulkan donasi dari para guru se-Jeneponto. Sumbangan dikumpul dari 75 SMP, 288 SD, dan 312 TK-PAUD. Selanjutnya diserahkan ke Puskodalapos Covid-19. Bentuknya beras, uang tunai, mi instan, dan air mineral.

“Saya bersama rombongan PGRI dan Diknas menyerahkan uang Rp100 juta, beras satu ton, mi 60 dos, telur 15 rak, air gelas 20 dos, dan masker 6.000 lembar,” ujar Kadis Pendidikan Jeneponto, Nur Alam Basir, kepada Wartawan, Sabtu (2/5).

Dia juga menjelaskan, dalam memutus rantai penyebaran corona, semua sekolah di Jeneponto dipindahkan belajar di rumah. Diknas taat dengan aturan tersebut. Upaya pembejaran dilakukan secara online dan dipantau di rumahnya masing-masing untuk menjamin kondisi maupun aktivitas anak belajar di rumah.

“Kami jajaran pendidikan merasa tergugah melihat kerja-kerja jajaran TNI yang bekerja sama pemerintah daerah. Ini sungguh sangat luar biasa. Kami juga melihat bahwa kapasitas untuk menangani permasalahan sebesar ini tentu membutuhkan sumber daya yang tidak kecil,” sebutnya.

Jumlah guru di Jeneponto sekitar 5 ribu lebih. Melalui PGRI, semua diajak untuk bersatu membantu warga yang tedampak corona.

“Kami tidak tahu persis di mana sumbangan ini diarahkan, yang paling tahu gugus tugas. Pak Dandim lebih paham dengan model-model kanalisasi di mana tempat yang layak, untuk disalurkan ke penerima manfaat,” lanjutnya.

Dia berharap, wabah corona segera berakhir sehingga pendidik dan tenaga kependidikan se-Kabupaten Jeneponto dapat kembali melaksanakan tugasnya seperti biasa.

“Kami juga menyadari bahwa persoalan Covid-19 ini bukan lagi semata-mata persoalan kesehatan tetapi sudah mempengaruhi berbagai sisi kehidupan masyarakat kita termasuk sisi sosial ekonomi di masyarakat,” jelasnya.

Dandim menyampaikan tercatat 2.600 orang Jeneponto pulang dari rantau. Kondisi itu tentu membawa konsekuensi tersendiri dan termasuk untuk persoalan ekonomi, sosiologi, dan seterusnya.

“Bantuan ini mungkin belum memadai. Akan tetapi kami akan turut hadir sebagai pendukung gugus tugas di belakang. Guru-guru semua siap membantu bersama PGRI. Mudah-mudahan virus corona segera berakhir secara regional secara nasional dan bahkan secara internasional,” katanya.

Ketua Harian Tim Gugus Tugas yang juga Dandim 1425 Jeneponto, Letkol Inf Irfan Amir mengatakan, upaya memutus mata rantai Covid-19 merupakan tanggung jawab kita semua.

“Penyaluran bantuan, akan dipaketkan terlebih dahulu. Dan kita salurkan dalam waktu dekat ini. Perlu juga kami sampaikan memutus rantai covid-19 posko-posko sudah dibentuk di 113 desa/kelurahan. Termasuk ada di posko perbatasan kabupaten-kota,” tambahnya

Laporan: Usman S

Loading...

Pos terkait

Comment